Komunikasi massa
adalah suatu proses melalui mana komunikator-komunikator menggunakan media
untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus menciptakan
makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam
dengan melalui berbagai cara. (DeFleur & McQuail, 1985, McQuail, 2000).
Definisi komunikasi massa
yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner dalam Rakhmat, (2009 : 188)
adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188)
komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari
arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
industri.
Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009 : 189)
komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau
elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Komunikasi massa
adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan
untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian maka
unsure-unsur penting dalam komunikasi massa
adalah :
1. komunikator,
2. media massa.
3. informasi (pesan).
4. gatekeeper.
5. khalayak (publik) dan
6. umpan balik.
Komunikator dalam komunikasi massa adalah:
- pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi komunikasi modern, sehingga dapat dengan cepat diakses oleh publik.
- Pihak yang berusaha memberikan jasa melalui penyebaran informasi dan sekaligus menjadi agen perubahan dalam pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar dimanapun tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka.
- Pihak yang menjadi sumber informasi atau pemberitaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran informasi itu.
Media massa adalah saluran/alat komunikasi dan
informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses
oleh masyarakat secara massal pula.
Informasi massa
adalah informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara massal, bukan hanya
informasi yang hanya dikonsumsi secara pribadi. Dengan demikian informasi
massa adalah
milik publik, bukan individu. Misalnya berita, iklan, sinetron, film,
infoteinment, dsb.
Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan disebarkan kepada masyarakat. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk memperluas atau membatasi informasi yang akan disebarkan tersebut. Mereka adalah wartawan, editor, sutradara, dsb.
Khalayak adalah massa yang menjadi tujuan dari penyebaran informasi dari media massa. Mereka bersifat heterogen dan luas.
Umpan balik. Awalnya umpan balik bersifat tertunda namun dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi, maka komunikasi interaktif dapat dilakukan secara langsung melalui media massa.
KONSEP MASSA
Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu:
Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu:
- Terdiri dari sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, yang menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal atau pernah bertemu atau berhubungan secara personal.
- Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya. Misalnya penonton RCTI dengan Anteve. Karenanya konsep massa dari segmentasi sulit diprediksi dengan angka-angka pasti (akurat).
- Karena jumlah yang besar maka massa juga sukar diorganisir. Jumlah massa yang besar itu cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang terjadi di lapangan. Interaksi yang terjadi biasanya bersifat emosional.
- Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk kehidupan sosial merefleksikan suatu kondisi masyarakat secara keseluruhan.
PROSES KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang
yang bersifat kompleks dan rumit. Menurut McQuail (1999) proses
komunikasi massa
terlihat berproses dalam bentuk:
- melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan besar.
- proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak. Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
- proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan komunikan. Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen.
- proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.
- proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa. Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah khalayak massa.
BUDAYA MASSA
Komunikasi massa
berproses pada level budaya massa sehingga
sifat-sifat komunikasi massa sangat dipengaruhi
oleh budaya massa
yang berkembang di masyarakat di mana proses komunikasi itu berlangsung.
Dengan demikian, maka budaya massa dalam dalam
komunikasi massa
memiliki karakter sebagai berikut:
- non-tradisonal, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya populer. Acara-acara infoteiment, variety show, Indonesian idol merupakan contohnya.
- budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga tidak mengerucut pada tingkat elit, namun apabila ada elit yang terlibat dalam proses ini, maka itu bagian dari proses dari basis massa itu sendiri.
- budaya massa juga memproduksi produk-produk massa. Semua orang dapat memanfaatkan sebagai hiburan umum.
- budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populer sebagai sumber budaya massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa bukan populer kalau bukan budaya massa, artinya budaya tradisional juga dapat menjadi populer apabila menjadi budaya massa. Misalnya srimulat, campursari atau ludruk. Pada mulanya kesenian tradisional ini berkembang di masyarakat tradisional dengan karakter-karekter tradisional, namun ketika kesenian ini dikemas di media massa maka sentuhan-sentuhan populer mendominasi seluruh kesenian itu baik cerita, kostum, latar dan tidak lagi menjadi sebatas konsumsi masyarakat pedesaan.
- budaya massa terutama diproduksi oleh media massa dengan biaya yang cukup besar dengan harapan menghasilkan keuntungan yang lebih besar sebagai kelanjutan budaya massa itu sendiri. Karena itu budaya massa diproduksi secara komersial agar tidak saja menjadi jaminan keberlangsungan budaya massa namun juga menghasilkan keuntungan bagi kapital yang diinvestasikan pada kegiatan tersebut.
- budaya massa juga diproduksi secara eksklusif dengan simbol-simbol kelas sosial atas sehingga terkesan modern dan prestisius, namun sebenarnya budaya massa untuk siapa saja yang ingin menikmatinya. Syarat utama dari ekslusifitas budaya massa ini adalah keterbukaan dan kesediaan terlibat dalam budaya secara massal.
CIRI-CIRI KOMUNIKASI MASSA
1. Komunikator
Dalam Komunikasi Massa
Melembaga
Mengapa komunikator dalam komunikasi massa harus melembaga? Pertanyaan inilah yang
sering muncul saat membahas poin ini, karena yang menjadi pembeda antara
komunikator dalam komunikasi massa
dengan komunikasi yang lainnya seperti komunikasi interpersonal dan lainnya
adalah satu atau beberapa orang. Akan tetapi dalam komunikasi massa
jumlah komunikatornya berjumlah banyak (kumpulan orang) ataupun melembaga,
karena dalam pelaksanaanya tidak dapat seorang komunikator dalam komunikasi massa berjalan sendiri.
Contohnya adalah ketika seorang wartawan melakukan peliputan berita maka tidak
dapat dikatakan bahwa dia seorang komunikator. Namun komunikator haruslah
sebuah satu kesatuan yang melembaga, dimana semua elemen mulai dari bawah
hingga atas harus bekerja secara kompak dan terintegrasi satu dengan yang
lainnya.
Dalam komunikasi massa
terdapat sistem interpedependensi, artinya komponen-komponen itu saling
berkaitan, berinteraksi, dan berinterpendensi secara keseluruhan. Tidak
bekerjanya satu unsur saja maka akan mempengaruhi kinerja unsur-unsur yang
lainnya.
2. Komunikan
Dalam Komunikasi Massa
Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa
sifatnya heterogen (beragam). Misalnya, penonton sebuah acara televisi punya
beragam perbedaan, diantaranya berbeda usia, jenjang pendidikan, jenis kelamin,
status ekonomi, agama, dll. Maka dari itu tidak bisa disebut komunikan
komunikasi massa
jika komunikan hanya ada satu atau beberapa orang, melainkan banyak orang yang
kemudian menghasilkan heterogenitas pada komunikan atau penerimanya.
3. Pesan
Yang Disampaikan Bersifat Umum
Pesan-pesan yang disampaikan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
satu kelompok tertentu, melainkan ditujukan kepada masyarakat plural (khalayak
umum). Maka dari itu sifatnya bersifat umum, bukan khusus. Sebagai contoh
televisi, karena media massa
televisi ini ditujukan untuk dinikmati orang banyak maka pesannya harus
bersifat umum. Bayangkan saja jika dalam acara televisi pesannya berisi
kata-kata ilmiah, tentu saja hanya orang-orang tertentu saja seperti kalangan
akademisi yang dapat memahami arti dari semua itu. Sedangkan bagi orang yang
awam akan sulit untuk memahaminya.
4. Komunikasi
Berlangsung Satu Arah
Dalam komunikasi massa,
proses komunikasi hanya berjalan satu arah. Maksudnya adalah jika ada pesan
yang disampaikan oleh komunikator maka komunikan tidak dapat secara langsung
memberikan tanggapan (feedback) terhadap isi pesan yang disampaikan.
Misalnya, saat seseorang sedang membaca koran yang beritanya berisi tentang
konflik dalam partai Demokrat, dalam menanggapi berita tersebut sebenarnya
punya pendapat lain akan hal itu. Tapi karena ini menyangkut komunikasi massa maka tidak bisa
langsung memberi tanggapan, toh kalaupun bisa perlu waktu yang cukup lama
(tertunda)
5. Komunikasi
Massa Menimbulkan Keserempakan
Dalam komunikasi massa
ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti
khalayak bisa menikmati media massa
itu secara bersamaan. Bersamaan juga bersifat relatif, contohnya adalah koran
ataupun majalah. Namun ini tidak menjadikannya tidak serempak, hanya saja
masalah jarak dari penerbit kepada pembaca yang berbeda hingga penerimaannya
pun berbeda-beda. Pada intinya tetap saja terjadi keserempakan.
6. Komunikasi
Massa Mengandalkan Peralatan Tekhnis
Media massa
sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat
membutuhkan bantuan peralatan tekhnis. Berbeda dengan komunikasi yang lainnya,
komunikasi massa
tidak bisa lepas dari peran peralatan tekhnis. Misalnya saja televisi, tentu
akan sangat membutuhkan perangkat seperti pemancar, satelit dan lain
sebagainya.
7. Komunikasi
Massa Dikontrol Oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi / palang pintu,
adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini
berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,
mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper
dalam televisi contohnya adalah editor, reporter dll.
Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yang
dikemukakan oleh para ahli seperti menurut Wright dalam Ardianto, (2007: 4)
komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki
karakteristik utama yaitu:
- Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim
- Pesan disampaikan secara terbuka
- Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik)
- Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.
EFEK KOMUNIKASI MASSA
Berdasarkan teorinya, efek komunikasi masa
dibedakan menjadi tiga macam efek, yaitu efek terhadap individu, masyarakat,
dan kebudayaan.
Efek komunikasi masa terhadap individu
Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa
memiliki efek-efek berikut terhadap individu:
- Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)
- Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang kadang-kadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.
- Efek penjadwalan kegiatan
- Efek penyaluran/ penghilang perasaan
- Efek perasaan terhadap jenis media
Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga
memiliki efek:
- conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan.
- memperlancar atau malah mencegah perubahan
- memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.
Efek komunikasi masa terhadap masyarakat dan kebudayaan
- Teori Penentuan Agenda oleh Combs dan Shaw Achil
TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA
- Hypodermic needle theory
- Cultivation theory
- Cultural imperalism theory
- Media equation theory
- Spiral silence theory
- Technological determinism theory
- Uses and gratification theory
- Agenda setting theory
- Media critical theory
Perbedaan konseptual, fungsional dan operasional
antara komunikasi massa
dengan komunikasi antarpribadi semakin kabur dan menipis.
Ada
pergeseran konsepsi : dari one to many communication menjadi many to many
communications.
fungsi sosial media massa
(lasswell & wright)
1. pengawasan lingkungan (social surveillance)
2. korelasi sosial (social correlation)
3. sosialisasi (social transmission)
4. hiburan (entertainment)
fungsi sosial media massa
(lazarsfeld & merton)
1. memberikan/mengukuhkan status sosial
2. memperkokoh norma-norma sosial
FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
dikemukakan oleh Effendy dalam
Ardianto, (2007 : 18) secara umum yaitu:
1. Fungsi Informasi
Fungsi
memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca,
pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan
sesuai dengan kepentingannya.
2. Fungsi Pendidikan
Media massa banyak menyajikan
hal-hal yang sifatnya mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta
aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar atau pembaca.
3. Fungsi Memengaruhi
Media massa dapat memengaruhi
khalayaknya baik yang bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun
tingkah laku (conative).
Pendapat lain dikemukakan oleh Dominick
dalam Ardianto, (2007:14 - 17) yaitu fungsi komunikasi terdiri dari :
1. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi ini
menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian
dalam lingkungan maupun yang dapat membantu khalayak dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Interpretation (Penasiran)
Fungsi ini
mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya
lebih lanjut dalam komunikasi antarpesona atau komunikasi kelompok.
3. Linkage (Pertalian)
Fungsi ini
bertujuan dimana media massa
dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage
(pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of values
(Penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini
artinya bahwa media massa
yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan
kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan.
5. Entertainment (Hiburan)
Fungsi ini
bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran halayak, karena dengan membaca
berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat
pikiran khalayak segar kembali.
Komunikasi massa
sebagai sistem sosial memiliki komponen-komponen penting yaitu
- nara sumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa.
- publik yang mengkonsumsi media massa.
- media massa meliputi, organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas produksi, distribusi, kebijakan yang ditempuh, ideologi yang diperjuangkan, dsb.
- aturan hukum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa.
- institusi pendukung yang tumbuh untuk memberikan kontribusi terhadap kegiatan komunikasi massa, seperti percetakan, periklanan, production house, dll.
- pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa, permodalan, penguasa, kekuatan politik, maupun kelompok kepentingan.
- unsur-unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan komunikasi massa. Contohnya perusahaan penghasil teknologi komunikasi, kondisi sosial, ekonomi, politik, kondisi global internasional dan percaturan politik dunia.
PERAN MEDIA MASSA
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai
agen of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah
paradigma utama media massa.
Dalam menjalankan paradigmanya media massa
berperan:
- sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju.
- media massa menjadi media informasi bagi masyarakat. Dengan banyak informasi masyarakat menjadi lebih mampu berpartisipasi dalam setiap aktivitasnya.
- media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar