PENGARUH BUDAYA
TERHADAP
SIKAP DAN
PRIBADI MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah
keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan
oleh seseorang. Berbicara mengenai kepribadian kebudayaan mempunyai peranan
penting dalam membentuk kepribadian sesorang maupun kepribadian bangsa. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan
penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak
pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam
dan zaman.
Beberapa Teori tentang
kepribadian : [1]
Ø
Teori psikodinamika
berfokus pada pergerakan energi
psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik,
dan motivasi.
Ø
Teori Freud, Sigmund Freud
berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap
tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem
tersebut.
Ø
Teori Jung, Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat
Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam
pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran
individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan
universal, simbol-simbol,
gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.
Bronislaw
Malinowski yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional dalam
anthropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut :[2]
- System norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya,
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga merupakan pendidikan yang utama.
- Organisasi kekuatan.
Pada intinya para ahli
menunjuk pada adanya 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural
universals, yaitu:[3]
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
- Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, system produksi, system distribusi dan sebagainya).
- Sistem kemasyarakatan (system kekerabatan organisasi politik, system hokum, system perkawinan).
- Bahasa (lisan maupun tertulis).
- Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
- Sistem pengetahuan dan pendidikan.
- Religi (system kepercayaan).
Sejalan
dengan derasnya arus modernisasi dan globalisasi, budaya-budaya daerah kian
memudar dan terpinggirkan oleh budaya-budaya yang masuk kedalam tubuh budaya kita
yang dominan berasal dari budaya-budaya barat. Sehingga dari akibat tersebut
dapat menimbulkan berbagai macam masalah budaya di Indonesia,
antara lain adanya perbedaan karakter kepribadian budaya barat dengan budaya Indonesia yang dapat merusak budaya Indonesia yang
juga dapat mengakibatkan pembentukan kepribadian yang kurang baik akibat dari
pergeseran nilai-nilai kebudayaan yang ada.
Secara umum
Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap
manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosial maka
manusia tidak bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Budaya
merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai
peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam
masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat
tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan
oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan
ideology yang mereka anut.
Berbicara
mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau
abstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku
manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan
latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu.
B. Rumusan
Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah
1.
Apa yang dimaksud dengan budaya?
2.
Bagaimanakah pengaruh budaya terhadap sikap dan pribadi manusia?
C. Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah yang ada, maka tujuan makalah
ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
konsep dasar tentang budaya
2.
Untuk megetahui
pengarus budaya terhadap sikap dan pribadi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. BUDAYA
Budaya atau kebudayaan secara etimologi berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang kemudian
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.[4]
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan atau dapat pula diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam
bahasa Indonesia.[5]
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. [6]
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. [7]
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu
mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme
kasar” di Amerika,
“keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.[8]
Citra
budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia
makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh
rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah
yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain
B.
PENGARUH BUDAYA TERHADAP SIKAP DAN PRIBADI MANUSIA
Kepribadian
mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat yang khas dimiliki
seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.
Kepribadian sebenarnya merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis,
dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor tersebut
mempengaruhi suatu individu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam
menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada
bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut
tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni: [9]
1.
Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling
berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat
tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan
kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
2.
Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara
anak yang dibesarkan di kota
dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan
diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak
yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih
banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).
3.
Kebudayaan khusus
kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena
setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
4.
Kebudayaan khusus atas
asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian
seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun
melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya.
5.
Kebudayaan berdasarkan
profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian
seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian
seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan
cara-cara mereka bergaul.
Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring
berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur
mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.
Berikut uraian dari setiap
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada, berkaitan dengan peranan
kebudayaan dalam membentuk kepribadian : [10]
1. Kekuatan
(Strength)
a.
Budaya bertindak
sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali
yang menuntun dan membentuk sikap, perilaku dan kepribadian seseorang. Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah seseorang/masyarakat
sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan
seseorang/masyarakat.
b.
Budaya meningkatkan
stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu
menyatukan masyarakat/organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa
yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seseorang/masyarakat.
c.
Budaya memfasilitasi
lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu. Artinya dengan budaya seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih
tanggung jawab bukan hanya untuk dirinya tetapi bagi orang lain ataupun
masyarakat.
2.
Kelemahan (Weekness)
a.
Budaya berperan
sebagai penentu batas-batas, artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang
membuat unik suatu masyarakat dan membedakannya dengan masyarakat lainnya dan
kebanyakan masyarakat kita tidak mengenal budaya daerah lain.
b.
Masuknya budaya asing melalui berbagai media, baik itu
media massa
maupun elektronik yang secara tidak langsung menggeser nilai-nilai budaya luhur
yang telah lama diadopsi oleh masyarakat akan mempengaruhi pola pikir dan
tingkah laku serta kepribadian seseorang/masyarakat.
c.
Agama juga mempunyai
pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya
berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda pula di kalangan umatnya.
3. Peluang
(Opportunity)
a.
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa
dari daerah lain selain daerah asal yang tidak dapat dijangkau kepada
masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
b.
Memperkenalkan
kebudayaan bangsa sejak dini kepada generasi penerus bangsa, Sehingga
kebudayaan yang dimiliki oleh setiap bangsa negara atau daerah lebih dikenal
oleh generasi muda kita.
c.
Keanekaragaman budaya
yang ada disuatu negara maupun daerah yang berbeda-beda membentuk masyarakat
dengan tradisi, adat istiadat dan pemikiran yang berbeda dalam masyarakat dapat
dijadikan titik acuan dalam membentuk kepribadian seseorang atau kelompok
masyarakat. Karena melalui kebudayaan manusia dapat bertukar pikiran dan dapat
menjadi motivasi bagi daerah/negara lain untuk menjadi lebih baik di segala
bidang kehidupan.
4. Ancaman
(Threat)
a.
Perubahan sosial
budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam
suatu masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
b.
Penetrasi kebudayaan,
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya
kebudayaan Barat ke Indonesia
pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan
goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
c.
Kemajuan teknologi
yang mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya dan mempengaruhi kebudayaan
dikalangan generasi muda kita.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adanya beragam struktur kepribadian manusia disebabkan adanya beragam
kebudayaan yang ada disetiap daerah serta isi dan sasaran dari pengetahuan,
perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian dan perbedaan kualitas hubungan
antar berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu. Mempelajari materi
dari setiap unsur kepribadian merupakan tugas psikologi yang berupa kebiasaan /
habit atau berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian.
Faktor lingkungan memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan
karakter di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam keluarga, teman,
dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat
alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian
seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan
konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens
berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang
lain
B. SARAN
1.
Budaya meningkatkan
stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu
menyatukan masyarakat/organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa
yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seseorang/masyarakat.
2.
Menyaring dan
membatasi masuknya budaya asing melalui berbagai media, baik itu media massa maupun elektronik
yang secara tidak langsung menggeser nilai-nilai budaya luhur yang telah lama
diadopsi oleh masyarakat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku serta
kepribadian seseorang/masyarakat.
3.
Perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, dapat dimanfaatkan sebagai sarana
untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa dari daerah lain selain daerah asal yang
tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
4.
Perubahan sosial
budaya yang mengakibatkan gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian, edisi revisi. Malang: UMM Press
Widagdho, Djoko. 2003. Ilmu Budaya
Dasar. Bumi Aksara. Jakarta
Kessing, Roger.M. 1981. Antropologi
Budaya (Suatu Perspektif Kontemporer). Erlangga. Jakarta.
Tim Dosen ISBD. 2012. Ilmu
Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta
http://syairoh.blogspot.com/2011/10/peran-kebudayaan-dalam-membentuk-kepribadian.
html diakses tanggal 6 Desember 2013.
[1] Alwisol. Psikologi Kepribadian, edisi revisi. (Malang: UMM Press,2006)
h, 17
[2] Tim Dosen ISBD. Ilmu
Sosial Budaya Dasar. (Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta,
2012) h, 23
[3] Ibid., h
25
[5] Ibid., h
4
[6] Ibid, h
5
[7] Roger. Kessing, Antropologi Budaya (Suatu Perspektif
Kontemporer). (Erlangga. Jakarta.1981) h 12
[8] Ibid, h
15
[9] http://syairoh.blogspot.com/2011/10/peran-kebudayaan-dalam-membentuk-kepribadian. html diakses tanggal 6 Desember 2013
[10] http://www.psychologymania.com/2011/09/pengaruh-budaya-terhadap-kepribadian.html
diakses tanggal 6 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar