PERENCANAAN MAKRO DAKWAH
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pentingnya perencanaan dakwah adalah untuk mencapai
tujuan, sedangkan pentingnya suatu tujuan adalah untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Fokus perhatian memang penting, hasil tidaknya kegiatan dakwah
secara efektif banyak ditentukan oleh perencanaan dakwah itu sendiri. Dengan
demikian perencanaan dakwah, baik secara makro maupun secar mikro mempunyai
funsi ganda, yaitu :
a. Menyebarluaskan
pesan-pesan dakwah yang bersifat informative, persuasive dan instruktif secara
sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.
b. Menjembatani
"Cultur Gap" akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan
dioperasionalkannya media yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak
nilaii-nilai dan norma-norma agama maupun budaya.
Bahasan ini sifatnya sederhana saja, meskipun demikian
diharapkan dapat menggugah perhatian para ahli dakwah dan para calon pendakwah
yang sedang atau akan bergerak dalam kegiatan dakwah secara makro, untuk
memperdalaminya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana
perencanaan makro dakwah?
C. Rumusan
Masalah
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui perencanaan
makro dakwah.
BAB
II
PEMBAHASAN
Eksistensi dakwah islam secara makro senantiasa bersentuhan dan bergelut
dengan realitas yang mengitarinya yaitu realitas social-kultural. Dalam
perspektif historis, pergumulan dakwah makro akan melahirkan dua kemungkinan
yaitu:
1.
Dakwah islam mampu memberikan output (hasil, pengaruh)
terhadap lingkungan, dalam arti memberi dasar filosofi, arah, dorongan dan
pedoman bagi perubahan masyarakat sampai terbentuk realitas sosial yang baru.
2.
Dakwah islam dipengaruhi oleh perubahan masyarakat,
dalam arti eksistensi, corak dan arahnya. Hal ini berarti bahwa aktivitas
dakwah makro ditentukan oleh sistem sosio-kultural.
Berangkat dari kerangka pikir ini, maka dalam kegiatan dakwah secara
makro, metode dakwah kontemporer sangat diperlukan dalam rangka menghadapi
dinamika kehidupan manusia yang semakin kompleks. Terdapat beberapa rumusan
perencanaan makro dakwah yaitu :
1.
Rumus penetapan metode harus disesuaikan dengan objek
dakwah, hal ini berorientasi pada proses humanisasi masyarakat secara
sosio-kultural dan membangun manusia seutuhnya.
Dengan begitu dakwah bukan hanya sekedar tabligh
al-ayat (penyampaian pesan-pesan agama), tetapi lebih dari itu ia mengandung
upaya membentuk pribadi-pribadi muslim dan selanjutnya pembangunan masyarakat.
Dalam hal ini peran da’i hanyalah sebagai fasilitator yang mengantarkan
masyarakat agar mampu menciptakan kondisi yang mereka idamkan.
2.
Perlu perencanaan strategi dakwah untuk menetapkan
metode yang tepat. Perumusan perencanaan strategi ini akan melahirkan metode
yang baik pula, sebab metode merupakan suatu cara pelaksanaan strategi.
Jika dikaitkan dengan era globalisasi saat ini, maka
juru dakwah harus memahami perubahan transisional dari transaksi pada kekuatan
magis dan ritual kearah ketergantungan pada sains dan kepercayaan serta
transisi dari suatu masyarakat tertutup, sakral dan tunggal kearah keterbukaan,
plural dan sekuler. jadi perencanaan strategi harus bersifat terbuka terhadap
segala kemungkinan perubahan masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.
Metode dakwah secara makro dapat dilaksanakan dengan 2 cara yaitu Dakwah
secara tatap muka (face to face) dan Dakwah melalui media.
1. Dakwah secara tatap muka
Dipergunakan
apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah laku (behavior change) dari
mad'u. Sewaktu menyampaikan memerlukan umpan balik langsung (immediate
feedback). Kelebihannya adalah dapat saling melihat secara langsung dan bisa
mengetahui apakah mad'u memperhatikan kita dan mengerti apa yang kita
sampaikan. Sehingga umpan balik tetap menyenangkan kita. Adapun kelemahannya
mad'u yang dapat diubah tingkah lakunya relative, sejauh bisa berdialog
dengannya.
2. Dakwah melalui media.
Dakwah melalui media pada umumnya banyak digunakan
untuk dakwah informatife. Kelemahannya adalah tidak persuasive dan tidak begitu
ampuh untuk mengubah tingkah laku. Adapun kelebihannya adalah dapat mencapai mad'u
dalam jumlah yang besar.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dakwah secara makro berhubungan erat dengan realitas social-kultural yang
ada dalam masyarakat yang mengintarinya. Untuk itu metode dakwah kontemporer
sangat diperlukan dalam rangka menghadapi dinamika kehidupan manusia yang
semakin kompleks. Dakwah kontemperor dapat dilakukan dengan cua cara yaitu
tatap muka dan penggunaan media.
Dalam Al-Qur’an dan Hadits pun membahas strategi-strategi tersebut dengan
berbagai macam prinsipnya. Semoga apa yang menjadi pembahasan bisa menjadi ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.
B. Saran
Dalam menjalankan tugas sebagai da’i, tentu sebagai aktivis dakwah kita
membutuhkan berbagai kebutuhan mendasar yang diharapkan dapat menunjang
kegiatan dakwah kita. Minimum threshold yang
harus dimiliki oleh seorang aktivis dakwah yaitu pemahaman Islam yang mendalam
dan berlandaskan pada kekuatan ilmu yang baik serta keyakinan yang kokoh, iman
yang mendalam dan membuahkan rasa cinta kepada Allah, rasa takut kepada-Nya,
rasa mengharap kepada-Nya dan selanjutnya mengikuti Rasulullah Muhammad dalam
segala urusan kehidupannya serta menjadikan Allah sebagai landasan dalam segala
hal, menjadikan Allah sebagai satu-satunya cinta yang sejati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar