Oleh : Kang Zaffin
Kebutuhan barang atau jasa sudah menjadi bagian dari
aktivitas manusia sejak jaman purbakala sampai sekarang. Kemampuan bernegosiasi
lebih dibutuhkan dalam dunia bisnis yang bergerak cepat dan penuh dengan
persaingan ketat seperti saat ini. Disamping memberi hasil lebih memuaskan,
melakukan negosiasi akan sangat menyenangkan bila mengetahui caranya.
Dalam proses negosiasi, penjual menawarkan lebih dari
jumlah yang sebenarnya, sementara pembeli akan menawar lebih rendah dari harga.
Dua kepentingan yang bertolak belakang, tetapi jangan alasan untuk bertutur
kata atau bersikap yang dapat menyakiti lawan bicara. Proses negosiasi perlu
bersikap berorientasi pada hasil. Orientasi pada hasil akan menjaga sikap dan
tutur kata kita. Semakin tinggi hasil yang diharapkan, akan semakin baik sikap
dan tutur kata kita. Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak sama-sama
mendapatkan kesepakatan atau hasil.
Salah satu ciri yang menonjol dari konsumen yang
berbelanja adalah “Senang tawar menawar”. Mereka akan merasa puas jika berhasil
menawar barang serendah mungkin. Ciri lain adalah anggapan bahwa semua pedagang
penipu, tidak jujur, dan mau untung sendiri.
Berdasarkan pengenalan terhadap ciri-ciri konsumen
tersebut, maka setiap pedagang yang ingin laris haruslah pandai menetapkan
harga yang wajar tetapi masih bisa dilakukan tawar menawar. Disamping itu,
mampu menjelaskan bahwa barang dibutuhkan konsumen dan harga sesuai dengan
kualitas.
Persiapan yang diperlukan adalah melakukan pendekatan
kepada calon pembeli dengan mengingat keinginan umum naluri dari manusia,
yaitu:
a.
Naluri manusia suka dihargai
Kita
harus menempatkan kedudukan calon pembeli sebagai tamu agung yang harus
dihormati dan dihargai. Yang dilakukan adalan dengan memberi Sambutan calon
pembeli, seperti kita menyambut tamu agung.
b.
Naluri manusia senang dipuji
Kita
harus memberi pujian calon pembeli saat yang tepat dan pada kelebihan yang
dimilikinya. Pujian merupakan salah satu pendekatan yang dapat memperlancar
jalannya negoisasi, tetapi pujian yang berlebihan atau tidak tepat caranya maka
pujian akan dirasakan sebagai penghinaan.
c.
Naluri manusia dianggap penting
Kita
harus memberi pelayanan calon pembeli yang cepat dan sungguh-sungguh. Orang
akan senang jika dirinya dianggap penting/diperlukan dan sebaliknya jika
disepelekan akan marah/benci.
Langkah
selanjutnya, Penjual harus mampu: mengadakan dialog, mengenal produk yang akan
dijual secara terperinci, dan mengenal calon pembeli serta menghadapi sesuai
dengan keadaannya. Yang harus kita lakukan adalah:
· Ucapkanlah
setiap kalimat dengan jelas, sehingga kalimat yang kita ucapkan dapat
dimengerti oleh calon pembeli.
· Dengarkanlah
baik-baik setiap pertanyaan yang diajukan calon pembeli dan tanggapi dengan
senang hati serta terarah sesuai dengan keinginannya.
·
Jauhkan/hindarilah
suasana formal dan kaku, ciptakanlah suasana yang menyenangkan dan tidak
berdebat karena negoisasi bukan untuk saling menjegal tetapi untuk mencari
titik temu.
· Tataplah
muka calon pembeli/lawan bicara dengan tenang sehingga kita dapat melihat
keadaannya; pelajari apakah ia senang atau tidak senang dengan pembicaraan atau
akhiri saja.
·
Beri
kesempatan calon pembeli untuk mengemukakan pendapatnya berkenaan barang yang
ditawarkan.
·
Cari
solusi agar negoisasi dapat mengambil keputusan yang terbaik dan menguntungkan
semua pihak.
·
Jika
terjadi kesepakatan tuangkanlah secara tertulis hasil negoisasi tersebut
sebagai bukti terjadinya negosiasi.
Seorang pramuniaga/tenaga penjualan yang berperan
menjadi seorang negosiator haruslah memahami dan mengetahui tentang produk yang
dijualnya. Pengetahuan tentang produk yang perlu dikuasai oleh pramuniaga/
tenaga penjualan:
- Informasi tentang latar belakang produk,
Pengetahuan
minimal yang harus dikuasai setiap pramuniaga /tenaga penjualan adalah latar
belakang produk, yaitu:
a.
Karakreristik Produk
Definisi produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk
fisik produk, melainkan satu paket Kepuasan merupakan akumulasi kepuasan fisik,
psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan.
b.
Aspek produk
Ada tiga aspek produk:
1. Bertujuan pada manfaat
o Manfaat penggunaan
o Manfaat psikologis
o Manfaat dalam mengatasi masalah
Ada tiga aspek produk:
1. Bertujuan pada manfaat
o Manfaat penggunaan
o Manfaat psikologis
o Manfaat dalam mengatasi masalah
2.
Visualisasi produk
o Atribut dan keistimewaan produk
o Kualitas produk
o Corak produk
o Kemasan dan label produk
o Merk.
o Atribut dan keistimewaan produk
o Kualitas produk
o Corak produk
o Kemasan dan label produk
o Merk.
3.
Menambah nilai produk
o Garansi
o Kemudahan Instalasi
o Pengiriman
o Ketersediaan di pasar
o Layanan purna jual
o Garansi
o Kemudahan Instalasi
o Pengiriman
o Ketersediaan di pasar
o Layanan purna jual
- Penampilan Produk,
Untuk produk tertentu seperti pakaian, mobil, meubel,
rumah dan kantor dan barang cetakan calon pembeli akan mempertimbangkan
penampilannya, termasuk dalam penampilan tersebut adalah mode, desain, dan
warna. Kecocokan disain dan warna produk seringkali menjadi factor penentu
pembeli membeli barang.
Pengetahuan pramuniaga/tenaga penjual tentang mode,
warna, desain dan trend perkembangan desain dan warna produk di masyarakat
sangat berguna bagi pramuniaga/tenaga penjual dalam membantu calon pembeli
memantapkan pilihan. Pengetahuan tentang penampilan produk juga penting
peranannya dalam keberhasilan presentasi penjualan para pramuniaga/tenaga
penjual.
Manajemen produk meliputi pengembangan taktik dan
strategi untuk meningkatkan permintaan pasar melalui siklus hidup produk.
Salah satu teknik yang cukup bagus untuk memahami produk adalah Aspinwall Classifi cation System. Yang mengelompokkan produk menggunakan lima variabel penilaian:
Salah satu teknik yang cukup bagus untuk memahami produk adalah Aspinwall Classifi cation System. Yang mengelompokkan produk menggunakan lima variabel penilaian:
- Replacement rate – Seberapa sering produk tersebut dipesan ulang oleh pengecer.
- Gross margin – Berapa besar rata-rata keuntungan yang dihasilkan oleh tiap produk.
- Buyer goal adjustment – Seberapa besar rentang segmen konsumen yang bisa dicapai.
- Duration of product satisfaction – Seberapa lama produk tersebut bermanfaat bagi pembeli.
- Duration of buyer search behaviour – Berapa lama konsumen tetap mencari dan membeli produk.
- Komposisi atau campuran komponen Produk,
Pengetahuan tentang koposisi komponen produk akan membantu
pramuniaga/tenaga penjual dalam mengutarakan keistimewaan produk. Sebagai
contoh peralatan memasak yang terbuat dari aluminium dapat menyerap panas api
dengan cepat. Disamping itu berat aluminium hanya sepertiga dari berat bahan
metal lain seperti besi atau tembaga. Pengetahuan pramuniaga/tenaga penjual
tentang bahan yang dipergunakan untuk membuat peralatan memasak dapat
mempermudah mereka menjelaskan keistimewaan produk tersebut kepada yang
membutuhkannya.
Dalam pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk
agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi memerlukan penelitian pasar yang cukup
serius karena agar bisa benar-benar berbeda. Diferensiasi produk ini biasanya
hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi
tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun itu diperbolehkan.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang
tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat
perbedaan produk kita dibanding produk pesaing, kita akan lebih mudah
mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang
berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga
ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau
variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya
biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.
- Proses Pembuatannya dan Penggunaannya,
Di samping bahan baku
dan pembantu, mutu produk dipengaruhi oleh proses pembuatan, pengawasan mutu
(quality control) dan inspeksi pada akhir proses produksi. Dengan pengetahuan
dasar tentang proses pembuatan produk itu, diharapkan dapat menjelaskan kepada
calon pembeli mengapa harga produk perusahaan mereka lebih tinggi (atau lebih
rendah) dibandingkan dengan produk saingan. Mereka juga dapat memberikan
penjelasan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan jadual pengiriman barang
pesanan.
- Cara pemeliharaan dan umur pemakaian.
Seorang pramuniaga/tenaga penjual harus mengetahui perkiraan umur teknis
produk. Hal itu disebabkan karena calon pembeli ingin mengetahui apakah jangka
waktu penggunaan produk yang akan dibeli sepadan dengan jumlah uang yang akan
mereka keluarkan. Seorang pramuniaga/tenaga penjual wajib mengetahui hal-hal
yang bersangkutan dengan layanan purna jual, jangka waktu jaminan produk,
kerusakan apa saja dijamin perusahaannya, bengkel mana yang dapat menerima
reparasi jaminan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar