Jumat, 26 Desember 2014

TRIK MELAKUKAN TAWAR MENAWAR DENGAN CALON PELANGGAN



Oleh  : Kang  Zaffin

Tawar-menawar adalah proses ditempuhnya prosedur bisnis antara penjual dan calon pembeli untuk masuk pada tahap menuju transaksi. Tingkat kesuksesan penjual dalam menjual barang/jasanya sangat ditentukan oleh proses tawar-menawarnnya dengan calon pelanggan untuk masuk pada tahap kesepakatan(closing)transaksi. Dalam proses tawar-menawar penjual penjual harus menjelaskan tentang :
1.      Produk
2.      Standar mutu produk
3.      Perlindungan terhadap pelanggan   
4.  Bagaimana cara menunjukkan keunggulan produk dengan tidak menjelekkan produk pesaing
5.      Bagaimana solusinya bila ada pelanggan yang mengeluh serta
6. agaimana sikap seharusnyia bagi penjual dalam melakukan proses tawar-menawar.                      

Langkah-langkah dalam negosiasi dan tawar menawar dengan calon pelanggan pada dasarnya digunakan ketika kebutuhan itu muncul, sedangkan prinsip-prinsip negosiasi dan tawar menawar dipelajari agar dapat membantu anda mendapatkan apa yang anda inginkan dalam negosiasi. Adapun langkah-langkah menjalankan negosiasi adalah sebagai berikut:

A. BUAT PIHAK PELANGGAN BERKOMITMEN DULU
Seorang negosiator penjualan yang cerdik biasanya sudah mengetahui kapan akan berada pada posisi yang lebih baik dibandingkan pihak lawan, yaitu apabila sudah dapat membuat pihak lawan lebih dulu berkomitmen pada sebuah posisi.
B. BERPURA-PURA BODOH ITU PINTAR
Bagi seorang negosiator penjualan yang cerdik, pintar itu bodoh dan bodoh itu pintar. Ketika anda bernegosiasi, anda lebih baik berpura-pura tahu lebih sedikit dari pada pihak lawan, jangan terlihat lebih tahu. Semakin anda berpura-pura bodoh, semakin baik posisi anda kecuali IQ anda turun sampai pada titik di mana anda tidak punya kredibilitas.

C. JANGAN BIARKAN PIHAK LAWAN MENULIS KONTRAK
Pada negosiasi yang biasa, anda bernegosiasi sampai pada hal-hal yang terperinci secara verbal, kemudian hal-hal itu ditulis sehingga kedua belah pihak dapat melihatnya kembali dan menyetujuinya. Dalam kenyataannya belum ada situasi di mana kita dapat membicarakan setiap detail dalam negosiasi verbal. Selalu ada hal-hal yang terlupakan atau terabaikan saat kita melakukan negosiasi secara verbal sehingga hal tersebut harus dirinci secara tertulis.

D. BACALAH KONTRAK SETIAP WAKTU
Di masa lalu saat kontrak masih harus diketik dengan mesin ketik, kedua belah pihak akan memeriksanya dan menulis setiap perubahan, kemudian setiap negosiator akan memberi paraf mengenai setiap perubahan tersebut. Cara melihat kontrak tersebut yaitu dengan meninjau sekilas perubahan-perubahan yang telah anda buat dan telah disetujui. Sementera di saat sekarang dengan adanya kontrak yang dibuat dengan komputer, anda tinggal menghidupkan komputer, membuat perubahan dan mencetak kontrak baru sesuai dengan perubahan yang diinginkan.
Namun dengan kontrak ditulis dengan komputer masih mengandung resiko, yaitu perubahan dapat saja dilakukan setiap waktu sehingga bisa saja anda tidak ingat apa yang telah anda setujui. Bisa saja pihak lawan mencurangi anda dengan mengubah beberapa bagian dalam kontrak tanpa anda ketahui.


E. FUNNY MONEY
Ada banyak cara untuk menyatakan harga sesuatu. Bagaimanapun juga seorang negosiator penjualan yang cerdik selalu berpikir pada lingkup uang riil. Ketika seorang pemasok mengatakan kepada anda tentang kenaikan harga suatu barang, barangkali ini terkesan cukup penting untuk dipikrkan lama-lama. Sampai pada saatnya anda mulai berpikir berapa banyak barang yang anda beli selama setahun. Kemudian anda menyadari bahwa jumlah uang yang masih bisa dinegosiasikan cukup berharga untuk dipertahankan melalui negosiasi.
Orang-orang bisnis mengetahui bahwa jika anda tidak diminta untuk mengeluarkan uang riil, anda cenderung akan mengeluarkan uang lebih banyak lagi. Itulah mengapa alasan pebisnis lebih menyukai koin atau kartu kredit daripada uang riil. Biasanya ditempat-tempat seperti restoran, butik, toserba, akan membujuk konsumen menggunakan kartu kredit karena mereka sangat mengetahui bahwa konsumen akan mengeluarkan uang lebih banyak dan memotivasi mereka untuk membeli barang-barang yang lebih berkualitas. Para penjaga toko akan membujuk konsumen untuk menggunakan kartu kredit karena akan mengeluarkan uang lebih banyak daripada mengeluarkan uang secara tunai. Motivasi mereka bukanlah semata-mata karena soal finansial tetapi pengguna kartu kredit cenderung untuk membeli barang yang lebih berkualitas sehingga akan lebih memuaskan mereka.
Jadi ketika anda bernegosiasi rincilah investasi tersebut sampai pada satuan tertentu karena dengan cara itu anda akan belajar untuk berfikir bagaimana anda mengeluarkan uang riil pada saat seseorang menawarkan barang tertentu. Jangan biarkan pihak lawan menggunakan funny money kepada anda.

F. ORANG PERCAYA AKAN APA YANG MEREKA LIHAT SECARA TERTULIS
Kata-kata yang tercetak mempunyai pengaruh atau kekuatan yang besar terhadap orang. Kebanyakan orang percaya kepada apa yang mereka lihat secara tertulis, mereka tidak akan percaya bila mereka hanya mendengarnya. Pada setiap kesempatan, tuangkan hal apapun secara tertulis. Misalnya jika anda memiliki wiraniaga yang memasarkan produk anda dan anda harus memberlakukan perubahan harga, pastikan mereka memilikinya dalam bentuk catatan. Para wiraniaga itu akan menunjukkan perubahan harga yang tertulis kepada calon konsumennya. Sehingga konsumen tersebut akan percaya bahwa perubahan harga itu memang berasal dari perusahaan wiraniaga. Jika anda bernegosiasi melalui telepon, perkuatlah apa yang anda katakan dengan mengirimkan informasi melalui faksimile.
Jika anda menjual barang berharga mahal dalam jumlah yang besar dan tidak mempunyai perangkat komputer untuk membuat proposal, disarankan untuk menghentikan kegiatan itu dan saatnya membeli komputer sekarang juga. Dalam hal ini komputer akan sangat berguna demi kebehasilan penjualan anda. Dengan menggunakan komputer, barang yang anda tawarkan akan sangat terperinci penjelasannya. Disamping itu anda bisa juga menuliskan harapan-harapan anda dimana pihak lawan harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang anda harapkan.

G. BERKONSENTRASILAH PADA ISU
Seorang negosiator penjualan yang cerdik mengetahui bahwa mereka harus berkonsentrasi pada isu (pokok permasalahan) dan tidak teralihkan perhatiannya oleh tindakan-tindakan negosiator lawan. Ketika kita bernegosiasi, konsentrasikan pada gerakan konsesi tujuan yang sedang dirundingan di meja negosiasi. Inilah satu-satunya yang mempengaruhi hasil dari negosiasi, tetapi kita sangat mudah terpengaruh oleh apa yang dilakukan pihak lawan.
Suatu contoh apabila anda menonton pertandingan tenis lapangan, pemain tenis begitu emosional melompat-lompat di lapangan. Bagaimana seorang pemain dapat bermain bagus apabila ia dalam kondisi emosional. Pasti kondisi emosional pemain tersebut mempengaruhi permainannya. Tenis adalah jenis permainan yang membutuhkan konsentrasi, jadi yang mempengaruhi hasil pertandingan adalah pemain tersebut berkonsentrasi pada gerakan bola yang melewati net. Apa yang dilakukan pemain lawan sama sekali tidak mempengaruhi hasil pertandingan, selama anda tahu apa yang terjadi dengan bola tersebut. Jadi pemain tenis harus belajar berkonsentrasi pada bola, bukan pada lawannya.
Begitu mudahnya seorang wiraniaga terpengaruh oelh apa yang dilakukan pihak lawan di dalam negosiasi daripada berkonsentrasi pada pokok permasalahannya. Sering terjadi seorang negosiator meninggalkan ruang negosiasi karena ia berpikir bahwa pihak lawan tidak adil. Ini menunjukkan bahwa ia tidak dapat berkonsentrasi pada pokok permasalahannya justru, pada apa yang dilakukan pihak lawannya. Seharusnya ia dapat meninggalkan ruangannya tapi ini adalah semacam taktik negosiasi khusus bukan karena ia gusar atau kecewa.
Inilah sebabnya mengapa orang pemasaran sering mengalami kesalahan. Mereka kehilangan motivasi sehingga membawa permasalahan ke manajer pemasaran mereka. Maka manajer pemasaran pun akan menindaklajuti dengan langsung menghubungi pihak lawan. Manajer pemasaran tersebut dapat menanganinya, bukan karena ia cemerlang atau lebih pintar daripada wiraniaga tersebut, tetapi karena ia belum terlibat secara emosional dengan orang yang dihadapi wiraniaga itu. Jangan libatkan emosi anda. Belajarlah berkonsentrasi pada pokok permasalahannya.

H. BERILAH SELALU UCAPAN SELAMAT KEPADA PIHAK LAWAN
Setelah anda melakukan negosiasi, anda harus selalu memberi ucapan selamat kepada pihak lawan. Berikanlah ucapan selamat kepada mereka meskipun menurut anda mereka melakukan negosiasi dengan buruk. Katakan kepada mereka bahwa negosiasi yang telah dilakukan adalah sangat berharga sehingga pihak lawan juga merasa menang. Ucapan selamat kepada pihak lawan ini dilakukan sebagai macam bentuk penghargaan atau hormat kepada pihak lawan.
Para negosiator penjualan yang cerdik selalu ingin pihak lawan berpikir bahwa mereka menang dalam negosiasi. Hal ini dimulai dengan meminta lebih dari yang anda harapkan. Hal ini berlangsung terus melalui strategi-strategi negosiasi yang dirancang untuk membentuk persepsi bahwa mereka menang. Dan diakhiri dengan memberi ucapan selamat kepada pihak lawan.

Para tenaga penjual / ngoasiator atau para tenaga penjual di toko atau perusahaan, harus mengetahui terlebih dahulu apa saja keberatan yang diajukan oleh calon pelanggan, misalnya calon pelanggan yang membutuhkan sebuah kemeja dan mengajukan keberatannya. Apabila sudah diketahui, seorang tenaga penjual atau pramuniaga harus cepat menangkap dan tanggap, apakah keberatannya itu terletak pada ukuran, model, warna, harga, dan sebagainya.
        Jika sudah jelas apa yang menjadi keberatannya, maka para tenaga penjual atau pramuniaga harus berusaha mencarikan jalan keluar atau solusinya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi persoalan adalah:
  1. Mengetahui apa saja keberatan yang diajukan.
  2. Mendengarkan segala keberatan yang diajukan, jangan memotong pembicaraan, dan hindari pertengkaran
  3. Mengulangi keberatan yang diajukan secara pelan-pelan, tetapi yakin segala
  4. keberatan dapat diatasi
  5. Menunjukan penghargaan kepada calon pelanggan atas keberatan yang disampaikan
  6. Memberi kesempatan kepada calon pelanggan untuk menyampaikan harapan
  7. Mengulang kembali secara spesifik
  8. Menyampaikan gambaran alternatif pemecahannya
  9. Mengambil tindakan sesegera mungkin untuk menyelesaikan keberatan sesuai prosedur yang berlaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar